Disebutkan dari Ibrahim al-Harbiy rahimahullah bahwa beliau pernah berkata: Muhammad bin Abdirrahman al-Auqash adalah seorang yang lehernya sangat pendek sampai masuk ke badannya sehingga kedua bahunya menonjol keluar, seakan-akan seperti dua mata tombak. Lalu dengan penuh perhatian dan kasih sayang ibunya berpesan kepadanya:
يَا بُنَيَّ، لَا تَكُونُ فِي قَومٍ إِلَّا كُنْتَ المَضْحُوكَ مِنْهُ المَسْخُورَ بِهِ، فَعَلَيْكَ بِطَلَبِ العِلْمِ, فَإِنَّهُ يَرْفَعُكَ
“Wahai anakku, tidaklah engkau berada di majelis suatu kaum melainkan engkau akan selalu ditertawakan dan direndahkan, maka hendaklah engkau menuntut ilmu, karena ilmu akan mengangkat derajatmu.”
Maka dia pun mematuhi pesan ibunya. Dia bersungguh-sungguh menuntut ilmu agama sehingga dia menjadi hakim agung di Makkah selama 20 tahun. Karena kemuliaannya, ketika seorang yang sedang berperkara duduk di hadapannya, orang itu akan menggigil hingga ia bangkit dari tempatnya (Min A’lami as-Salaf: 1/7-8).
Faidah: