Minggu, 05 Jan 2025
Home
Search
Menu
Share
More
abuamatillah pada Dzikir & Do'a
10 Des 2024 21:38 - 6 menit reading

SEDIA PAYUNG SEBELUM HUJAN

بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين
أما بع

Agama Islam merupakan agama yang sangat sempurna dan komprehensif. Segala sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia baik yang terkait dengan agama maupun dunia mereka telah dijelaskan dalam agama Islam. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِيْنًا۝

Artinya:
“Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhoi Islam sebagai agamamu.” (Surah al-Maidah, ayat 3)

Dan dalam sebuah hadits, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

قَدْ تَرَكْتُكُمْ عَلَی الْبَيْضَاءِ، لَيْلُهَا كَنَهَارِهَا لَا يَزِيْغُ عَنْهَا بَعْدِي إِلَّا هَالِك

Artinya:
“Sungguh aku telah meninggalkan kalian dalam keadaan yang sangat jelas, malamnya seperti siangnya, tidak ada yang menyimpang setelahku kecuali dia akan binasa.” (Diriwayatkan oleh Ahmad, no. 16519)

Dan salah satu yang telah dijelaskan oleh agama ini adalah tuntunan-tuntunan di musim hujan. Di antara tuntunan di musim hujan yang patut diperhatikan oleh seorang muslim adalah sebagai berikut.

Banyak Bersyukur Kepada Allah

Dalam Al-Qur’an disebutkan banyak dari manfaat dari hujan. Di antaranya:
1) Dapat menyuburkan tanah.
Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:

وَالَّذِيْ نَزَّلَ مِنَ السَّمَآءِ مَآءًۢبِقَدَرٍ ۚ فَاَنْشَرْنَا بِهٖ بَلْدَةً مَّيْتًا ۚ كَذٰلِكَ تُخْرَجُوْن

Artinya:
“Dan Dia yang menurunkan air dari langit menurut ukuran (yang diperlukan) lalu dengan air itu Kami hidupkan negeri yang mati (tandus). Seperti itulah kamu akan dikeluarkan dari kubur.” (Surah az-Zukhruf, ayat 11)

Maksudnya bahwa Dia-lah yang menurunkan hujan dari langit dengan ukuran, tidak melebihi batasan sehingga dapat menenggelamkan dan tidak pula sedikit sehingga tidak mencukupi kebutuhan. Sehingga hujan itu menjadi kehidupan kalian dan hewan-hewan kalian, dengan hujan itu pula Kami menumbuhkan tanah yang luas dari bumi yang kosong dari tanaman, sehingga Kami keluarkan pohon-pohon dan tanaman-tanaman dengan hujan yang Kami turunkan dari langit. Demikianlah kalian akan dikeluarkan dari kubur kalian wahai manusia setelah kematian kalian. (Tafsir al-Muyassar, hal. 490)

    2) Dengan turunnya hujan maka akan terwujud kelangsungan hidup manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan.
    Karena air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup yang ada di muka bumi. Seperti halnya manusia dan hewan yang minum dengan air tawar. Selain itu air tawar juga digunakan untuk mengairi tanaman yang menjadi sumber makanan hewan dan manusia. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:

    وَأَنْزَلْنَا مِنَ السّمَاءِ مَاءً طَهُوْرًا. لِّنُحْيِيَ بِهٖ بَلْدَةً مَّيْتًا وَّنُسْقِيَهٗ مِمَّا خَلَقْنَآ اَنْعَامًاوَّاَنَاسِيَّ كَثِيْرً۝

    Artinya:
    “Dan Kami turunkan air hujan yang bersih dari langit. Agar (dengan air itu) Kami menghidupkan negeri yang mati (tandus), dan Kami memberi minum sebagian apa yang telah Kami ciptakan, (berupa) hewan-hewan ternak dan manusia yang banyak.” (Surah al-Furqaan, ayat 48-49)

    3) Air hujan dapat digunakan untuk bersuci, baik dari hadats maupun najis.
    Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:

    وَيُنَزِّلُ مِنَ السَّمَآءِ مَآءً لِيُطَهِّرَكُمْ بِهِ۝

    Artinya:
    “Dia-lah yang menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk menyucikan kamu dengan hujan itu.” (Surah al-Anfaal, ayat 11)

    Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan makna “liyuthahhirakum bih”, yakni menyucikanmu dari hadats kecil maupun hadats besar, yakni thaharah zhahirah. (Tafsir Ibnu Katsir, Juz II, hal. 366)

    Memperbanyak berdoa kepada Allah

    Baik doa-doa yang bersifat umum maupun doa-doa yang terkait dengan turunnya hujan. Dari Ummul Mukminin, ’Aisyah radhiyallahu ’anha,

    إِنَّ النَّبِىَّ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا رَأَى الْمَطَرَ قَالَ: اللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِعاً

    Artinya:
    “Sesungguhnya Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam tatkala melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan, “Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat.” (Diriwayatkan oleh al-Bukhariy, no. 1032)

    Doa ini dianjurkan ketika turun hujan agar kebaikan dan keberkahan semakin bertambah, dan agar terhindar dari bahaya (Ibnu Hajar rahimahullah, dalam Fathul Bariy, Juz II, hal. 737).

    Dalam riwayat yang lain, disebutkan dengan lafaz:

    اللهُمَّ صَيِّبًا هَنِيْئًا

    Artinya:
    “Ya Allah, jadikanlah hujan ini membawa berkah.” (Diriwayatkan oleh Abu Daud, no. 5099, An-Nasa’iy dalam Al-Kubra, no. 1828, Ibnu Majah, 3889)

    Dan apabila hujan semakin lebat dan lama tidak berhenti, maka kita dianjurkan untuk berdoa dengan doa berikut ini:

    اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

    Artinya:
    “Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan di atas kami (untuk merusak kami). Ya Allah, arahkanlah hujan dataran tinggi, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan.” (Diriwayatkan oleh Bukhariy no. 1014)

    Doa-doa di atas terkait dengan turunnya hujan. Dan terdapat keterangan bahwa turunnya hujan merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa. Sebagaimana dalam hadits dari Sahl bin Sa’d radhiyallahu ‘anhu, dia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda:

    ثِنْتَانِ مَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِوَ تَحْتَ المَطَرِ

    Artinya:
    “Dua doa yang tidak akan ditolak, yakni doa ketika adzan dan doa ketika turunnya hujan.” (Diriwayatkan oleh al-Hakim dan al-Baihaqiy, dan dihasankan oleh Syeikh al-Albaniy rahimahullah)

    Hendaknya seorang menjauhi perkara-perkara yang dapat merusak aqidahnya

    Di antaranya adalah meyakini bahwa di sana ada orang yang mampu menahan hujan selain Allah, demikian juga menyandarkan turunnya hujan kepada bintang-bintang. Qatadah rahimahullah mengatakan, Allah menciptakan bintang kecuali hanya untuk 3 fungsi, yaitu: 1) sebagai petunjuk arah; 2) sebagai hiasan langit; dan 3) sebagai petunjuk arah.

    Dari Zaid bin Khalid al-Juhaniy, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melakukan shalat subuh bersama kami di Hudaibiyah setelah hujan turun pada malam harinya. Tatkala hendak pergi, beliau menghadap jamaah, kemudian mengatakan: “Apakah kalian mengetahui apa yang dikatakan Rabb kalian?” Kemudian mereka mengatakan, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.” Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

    أَصْبَحَ مِنْ عِبَادِى مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ. فَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ. فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ بِالْكَوْكَبِ وَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِنَوْءِ كَذَا وَكَذَا. فَذَلِكَ كَافِرٌ بِى مُؤْمِنٌ بِالْكَوْكَبِ

    Artinya:
    “Pada pagi hari, di antara hamba-Ku ada yang beriman kepada-Ku dan ada yang kafir. Barangsiapa yang mengucapkan ’Muthirna bi fadhlillahi wa rahmatih’ (Kami  diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah), maka dia adalah orang yang beriman kepada-Ku dan kufur terhadap bintang-bintang. Sedangkan yang mengatakan ‘Muthirna binnau kadza wa kadza’ (Kami diberi hujan karena sebab bintang ini dan ini), maka dia adalah orang yang kufur kepada-Ku dan beriman pada bintang-bintang.” (Diriwayatkan oleh al-Bukhariy, no. 846 dan Muslim, no. 71)

    Doa-doa lainnya yang berkaitan dengan hujan

    1. Doa ketika ada petir

        سُبْحَانَ الَّذِي يُسَبِّحُ الرّعْدُ وَالْمَلاَئِكَةُ مِنْ خِيْفَتِهِ

        Artinya:
        “Mahasuci Allah yang petir bertasbih dan memuji-Nya, demikian juga para Malaikat, karena takut kepada-Nya.” (Diriwayatkan oleh Imam Malik)

        Doa ketika angin bertiup
        Dari Ubai bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jangalah kalian mencela angin, apabila kalian melihat angin maka ucapkanlah,”

        اللهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُ مِنْ خَيْرِ هَذِهِ الرِّيْحِ وَخَيْرِ مَا فِيْهَا وَخَيْرِ مَا أُمِرَتْ بِهِ، وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ هَذِهِ الرِّيْحِ وَشَرِّ مَا فِيْهَا وَشَرِّ مَا أُمِرَتْ بِهِ

        Artinya:
        Ya Allah, kami memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, kebaikan di dalamnya, dan kebaikan yang datang bersamanya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan angin ini, keburukan yang ada di dalamnya, dan keburukan yang datang bersamanya.” (Diriwayatkan oleh at-Tirmidziy, no. 2252 dan Ahmad, no. 21176)

        2. Doa apabila angin bertiup kencan

        Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha dia berkata, ketika angin bertiup kencang, maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berdoa:

        أَللهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا، وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ

        Artinya:
        Ya Allah, aku memohon kepadamu kebaikan (angin ini), kebaikan di dalamnya, dan kebaikan yang datang sebagai akibatnya. Aku berlindung kepadamu dari keburukannya, keburukan di dalamnya, dan keburukan yang datang sebagai akibatnya.” (Diriwayatkan oleh Muslim, no. 899)

        3. Doa ketika melihat awan

        Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha dia berkata: bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam apabila melihat awan bertebaran di langit beliau menghentikan aktifitasnya, walaupun dalam keadaan shalat, kemudian beliau membaca:

        اللهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا

        Artinya:
        “Ya Allah, aku memohon perlindungan dari keburukannya.” (Diriwayatkan oleh Abu Daud, no. 5099, An-Nasa’iy dalam Al-Kubra, no. 1828, Ibnu Majah, no. 3889)

        4. Doa setelah hujan

        مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ

        Artinya:
        “Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah.”

        Wallahu a’lam.
        Washallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin wa ‘alaa alihi washahbihi ajma’iin.

        Oleh: Anshari
        14 Rabi’ul Akhir 1443H/19 November 2021M